Pada dekade 1940-an dan 1950-an, dunia medis Amerika menyaksikan pemandangan yang hari ini sulit dipercaya: seorang psikiater, tanpa pelatihan bedah, memukul alat mirip pencungkil es ke dalam otak pasien melalui rongga mata di depan penonton yang serius mencatat.
Tokoh utama dalam adegan ini adalah Dr. Walter Freeman, pria berkepala botak dan berjanggut, pelopor lobotomi transorbital. Dengan hanya menggunakan palu kecil dan alat logam panjang bernama orbitoclast, Freeman mengklaim mampu “menyembuhkan” gangguan jiwa hanya dalam waktu kurang dari sepuluh menit. Prosedur ini dilakukan tanpa ruang operasi, tanpa alat steril modern, dan sering kali tanpa anestesi umum hanya kejutan listrik sebagai pengganti pembiusan.
Lobotomi bekerja dengan memutus koneksi antara lobus frontal dan bagian otak lainnya, sebuah praktik yang awalnya diciptakan di Portugal oleh António Egas Moniz yang ironisnya meraih Nobel atas temuannya. Freeman membawa teknik itu ke Amerika dan menyederhanakannya menjadi prosedur jalanan: cepat, murah, dan mematikan.
Pasiennya datang dari berbagai latar: wanita dengan depresi, veteran perang yang trauma, anak-anak yang dianggap sulit diatur. Salah satu pasien terkenalnya, Rosemary Kennedy, adik dari calon Presiden AS John F. Kennedy, mengalami cacat seumur hidup setelah prosedur itu.
Lebih dari 3.500 lobotomi dilakukan Freeman, bahkan ada yang dilakukannya di motel atau ruang sekolah. Ia pernah mengendarai mobil keliling Amerika untuk melakukan lobotomi dari kota ke kota dikenal sebagai praktik “lobotomobile”.
Namun, apa yang dulu dianggap “keajaiban” medis perlahan berubah menjadi simbol kegagalan etika kedokteran. Ketika obat-obatan psikiatri mulai berkembang di akhir 1950-an, dunia mulai menyadari dampak buruk lobotomi: pasien kehilangan kepribadian, kemampuan bicara, bahkan kesadaran diri. Banyak yang tak pernah kembali menjadi manusia utuh.
Pada akhirnya, Freeman dilarang praktik setelah pasiennya meninggal dalam operasi ke-3 dalam waktu singkat. Ia meninggal tanpa pengakuan resmi dari komunitas medis.
Disclaimer:
Sumber aslinya adalah sebuah foto yang ada disini, Terima kasih. 👍
Blog ini merupakan blog umum untuk berbagi informasi, tinggalkan komentar anda dibawah ini
EmoticonEmoticon