Oke Kembali lagi Bersama Saya Bang Ali. oke kali ini kita akan membahas lagu khas dari sunan Kali jaga selanjutnya dalam menyebarkan agama Islam Di pulau Jawa.
Lir-ilir adalah tembang yang diciptakan dan digunakan oleh Sunan Kalijaga untuk berdakwah menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.
Lirik Lagu Tersebut :
Lir-ilir, lir-ilir, tandure wes sumilir
Tak ijo royo-royo, tak sengguh temanten anyar
Cah angon, cah angon, penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu penekno kanggo mbasuh dodotiro
Dodotiro, dodotiro, kumitir bedah ing pinggir
Dondomono, jlumatono, kanggo sebo mengko sore
Mumpung pandhang rembulane, mumpung jembar kalangane
Yo surako surak hiyo.
dalam tembang kenangan ini mempunyai makna dalam kita selalu mengingat dan memperkuat Iman kita kepada ALLAH SWT.
lagu lir ilir sendiri di awali dengan kata "ilir-ilir" yang mempunyai makna dalam bahasa indonesia "bangun-bangun" atau dalam arti sadar lah.
Tetapi yang perlu dikaji , apa yang perlu untuk dibangunkan?Apa yang perlu dihidupkan? hidupnya Apa ? Ruh? Tidak.
Melainkan Kita diminta bangun dari keterpurukan, bangun dari sifat malas untuk mempertebal keimanan yang telah ditanamkan oleh ALLAH SWT dalam diri kita.
Karena itu digambarkan dengan Tandure wus sumilir atau tanaman yang mulai bersemi yang mempunyai arti kita dapat manfaat / hasil dari kita Bershalawat/Dzikir/Menjalankan ibadah.
seperti halnya pohon yang selalu diberi pupuk,air, dan matahari. digambarkan dalam bait lagu selanjut nya pohon-pohon yang mulai menghijau bagaikan Tak ijo royo-royo.
Semua itu tergantung pada diri kita masing-masing, apakah mau tetap tidur dan membiarkan tanaman iman kita mati atau bangun dan terus berjuang untuk menumbuhkan tanaman tersebut hingga besar dan mendapatkan kebahagian yang di gambarkan di lirik "Tak sengguh temanten anyar" yang artinya Pengantin baru.
Cah angon - Cah angon atau anak gembala, yang artinya kita telah diberi sesuatu oleh ALLAH SWT untuk kita gembalakan yaitu "HATI", bisakah kita gembalakan hati kita ini dari dorongan hawa nafsu yang demikian kuatnya, si anak gembala diminta untuk memanjat pohon belimbing atau Penekno blimbing kuwi yang notabene buah belimbing itu bergerigi lima buah, dalam hal ini sebagai gambaran dari disuruh untuk menjalankan Sholat 5 waktu, dan Lima Rukun Islam.
Pohon belimbing itu memang licin dan meskipun dalam keadaan susah untuk melaksanakannya, kita harus bisa memanjatnya sekuat tenaga yang artinya kita tetap berusaha menjalankan sholat 5 waktu / Rukun Islam apapun halangan dan resikonya bagaikan Lunyu-lunyu penekno.
lalu apa gunanya semua ini? semua ini berguna untuk mencuci badan kamu atau Kanggo mbasuh dodotiro (dada kamu) yang bermakna bahwa badan itu yang harus di bersihkan dari segala macam dosa.
Mumpung padhang rembulane, Mumpung Jembar kalangane atau selagi rembulannya masih terang dan selagi banyak waktu luangnya atau banyak kesempatan, kata-kata ini mengandung arti bahwa ketika pintu hidayah masih terbuka lebar, dan ketika masih banyak kesempatan karena diberi umur yang masih menempel pada hayat kita maka pergunakanlah waktu dan kesempatan itu untuk bisa membersihkan diri dari segala macam dosa agar senantiasa selalu bertaqwa kepada ALLAH SWT. Selanjutnya Yo surako surak iyo atau bersoraklah dengan sorakan iya untuk menyambut seruan ini dengan sorak sorai, ketika kita masih sehat dan mempunyai waktu luang. Jika ada yang mengingatkan, maka jawablah dengan "Iya". Setelah kita melaksanakan semua itu maka kita akan bergembira atau senang dan bersorak. mari kita terapkan syariat Islam” sebagai tanda kebahagiaan.
Mari Kita Sadar lah untuk kembali mempertebal iman kita yang disebutkan dalam dalil :
"Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu."
(Al-Anfal :25)
Jika ada Kesalahan kata/Tulisan mohon dibuka kan pintu maaf yang sebesar-besarnya :)
terima kasih
Blog ini merupakan blog umum untuk berbagi informasi, tinggalkan komentar anda dibawah ini
EmoticonEmoticon