Ketika dia mencetak gol bunuh diri, tanpa ada rasa penyesalan, dan di berondong senapan setelah pertandingan, kisah tragis di world cup '94
Meski tidak termasuk dalam kekuatan sepak bola Amerika Latin, sepak bola Kolombia sempat menjadi perhatian dunia. Duel 11 lawan 11 ini tiba-tiba berubah menjadi tragedi mengerikan yang pernah terjadi sepanjang sejarah di negara itu.
Pemain Timnas Kolombia, Andres Escobar, dibunuh dengan cara tragis hanya karena melakukan gol bunuh diri melawan Amerika Serikat di Piala Dunia 1994. Dia meregang nyawa setelah ditembak mati algojo suruhan kartel narkoba di Kolombia.
Seorang saksi mata di sekitar TKP menjelaskan pada pukul 03.30 dinihari WIB ia melihat sekelompok orang yang terdiri atas tiga orang pria bertengkar.
Dari kerumunan saksi mendengar suara pria menghina permainan Escobar. Kemudian, Escobar melakukan pembelaan dan berteriak meminta tolong. Pria di depan Escobar lalu menarik pelatuk senjata api. Dia mengarahkan senjata ke arah Escobar lalu menembaknya sebanyak 12 kali dengan pistol kaliber 38 mm.
Sambil berteriak, "Thanks for the own-goal, hijueputa!" yang berarti terima kasih atas gol bunuh diri-mu, anak pelacur.” Ketika melepaskan peluru satu persatu, pelaku berseru gol-gol-gol dengan logat seperti komentator sepak bola khas Amerika Latin saat sedang siaran.
Sang pembunuh kemudian melarikan diri dengan mobil pick-up Toyota. Tidak sampai satu jam, atau tepatnya 45 menit kemudian Escobar dinyatakan meninggal dunia. Tubuhnya bersimbah darah karena diberondong peluru dari jarak dekat. Sekitar 120 ribu orang Kolombia menghadiri pemakaman Escobar. Jasad Escobar dikebumikan di Montesacro cemetery, Medellin.
Peristiwa berdarah ini terjadi 2 Juli 1994 di klub malam Kolombia atau lima hari setelah Kolombia kalah 1-2 dari Amerika Serikat di babak penyisihan grup Piala Dunia 22 tahun lalu. Pihak Kepolisian meyakini motif pembunuhan itu dilatarbelakangi gol bunuh diri yang dibuat Escobar ketika menghadapi AS di Pasadena. Ketika itu Escobar gagal mengantisipasi operan terobosan
Tidak butuh waktu lama bagi kepolisian untuk mengungkap tragedi berdarah ini. Polisi menangkap pria bernama Humberto Castro malam hari setelah kejadian. Dia merupakan kaki tangan kartel narkoba. Motif pembunuhan terhadap Escobar sesuai dugaan semula, berlatar belakang gol bunuh diri yang dilakukan Escobar. Dia diperintah majikannya, Santiago Gallon, untuk menghabisi nyawa Escobar untuk membalas kerugian besar karena kalah taruhan.
Blog ini merupakan blog umum untuk berbagi informasi, tinggalkan komentar anda dibawah ini
EmoticonEmoticon